Pemkot Bandung Dorong Penerbangan Baru Bandung Yogyakarta Tingkatkan Mobilitas

Selasa, 23 Desember 2025 | 11:07:27 WIB
Pemkot Bandung Dorong Penerbangan Baru Bandung Yogyakarta Tingkatkan Mobilitas

JAKARTA - Pemerintah Kota Bandung terus mendorong pembukaan rute penerbangan langsung Bandung–Yogyakarta untuk meningkatkan konektivitas transportasi udara. 

Langkah ini diharapkan memperlancar mobilitas masyarakat sekaligus mendorong sektor ekonomi, pendidikan, dan pariwisata.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa rute ini akan menggunakan pesawat jenis ATR. “Mudah-mudahan penerbangan Bandung–Yogyakarta International Airport di Kulonprogo yang sedang kita perjuangkan. Namun harus menggunakan pesawat ATR, tidak boleh pesawat jet,” kata Farhan di Bandung, Senin, 22 Desember 2025.

Selain itu, Farhan menekankan dukungan Pemkot Bandung terhadap kebijakan pemerintah pusat yang ingin mengoptimalkan Bandara Kertajati di Majalengka sebagai bandara utama Jawa Barat. Fokus ini menjadi prioritas sebelum bandara lain dapat beroperasi penuh.

Optimalisasi Bandara Kertajati sebagai Bandara Utama

Pemkot Bandung sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk memaksimalkan fungsi Bandara Kertajati sebagai bandara utama. Farhan menjelaskan bahwa pengembangan sektor penerbangan harus memperhatikan prioritas efisiensi operasional.

“Instruksi Presiden sudah jelas, bandara utama harus dioptimalkan terlebih dahulu, baru bandara kedua bisa beroperasi penuh,” ujar Farhan. Optimalisasi bandara utama diyakini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi regional sekaligus mengurangi beban lalu lintas di bandara sekunder.

Dengan Bandara Kertajati yang berfungsi optimal, rute tambahan seperti Bandung–Yogyakarta dapat difokuskan untuk melayani pesawat ATR yang lebih sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan lokal.

Konektivitas dan Mobilitas sebagai Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Farhan menegaskan bahwa prinsip pengembangan penerbangan berlandaskan pada konektivitas dan mobilitas. Jika kedua aspek ini berjalan maksimal, dampak positif akan langsung terasa pada sektor perdagangan, pendidikan, dan pariwisata.

“Prinsipnya ada dua, pertama konektivitas dan kedua mobilitas. Jika keduanya tercapai, insyaa Allah akan memancing kegiatan ekonomi, baik perdagangan, pendidikan, maupun pariwisata,” kata Farhan. Langkah ini diharapkan membuka akses lebih luas bagi pelaku usaha dan masyarakat.

Penambahan rute Bandung ke Solo dan Semarang juga menjadi bagian strategi untuk memperkuat jaringan penerbangan domestik. Dengan mobilitas yang meningkat, distribusi barang dan perjalanan wisata menjadi lebih efisien.

Manfaat Tambahan dari Sistem Transit dan Jadwal Penerbangan

Sistem transit melalui rute baru dapat memberikan efisiensi perjalanan. Farhan menjelaskan, penerbangan ke kota-kota seperti Surabaya atau Denpasar bisa memanfaatkan jalur transit melalui Solo atau Semarang.

“Misalnya ke Surabaya bisa transit di Solo, lalu melanjutkan penerbangan. Begitu juga ke Denpasar bisa transit di Semarang dan selanjutnya langsung berangkat,” ujarnya. Strategi ini mempermudah masyarakat dan pelaku usaha untuk menjangkau tujuan lebih cepat.

Rencana penambahan rute juga mendorong konektivitas antarwilayah, sehingga sektor pendidikan dan pariwisata mendapatkan keuntungan signifikan. Peningkatan mobilitas ini diharapkan menstimulasi pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus menghadirkan peluang baru bagi industri penerbangan di Bandung.

Dengan langkah strategis ini, Pemkot Bandung berupaya mengembangkan transportasi udara secara terintegrasi, mengoptimalkan bandara utama, dan meningkatkan mobilitas masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta konektivitas regional secara berkelanjutan.

Terkini